30 Januari, 2008

Bentuk Bentuk Pertemuan

Sangat penting untuk mengetahui bentuk-bentuk pertemuan agar jangan sampai para aktivis mahasiswa mengadakan acara ternyata tidak sesuai. Misalnya acara seminar ternyata bentuknya bukan seminar melainkan forum. Adapun bentuk pertemuan seperti dibawah ini

  1. Sidang
  2. Forum
  3. Kongres
  4. Konferensi
  5. Diskusi Panel
  6. Caucus
  7. Seminar
  8. Musyawarah
  9. Simposium
  10. Workshop
  11. Diskusi
  12. Lobbying


Sidang dapat dipahami sebagai kegiatan pertemuan, yang diselenggarakan oleh suatu organisasi yang bersifat rutin dalam suatu masa jabatan.

Forum adalah arena terbuka dimana peserta diberi kesempatan untuk ikut serta berbicara, sebagai penyaluran perasaan dan pendapat. Dapat terjadi bahan dari seseorang, yang ditanggapi peserta lain dalam bentuk pertanyaan dan komentar. Contohnya: Forum Rektor, Forum Mahasiswa Semarang

Kongres adalah suatu jenjang pengambilan keputusan yang tertinggi dari suatu organisasi yang diadakan selama periode tertentu.Ada pertanggungjawaban pengurus kepada segenap anggota. Pergantian personalia kepengurusan serta penetapan program. Dasar-dasar organisasi hanya dapat diubah dan ditetapkan oleh kongres . Contoh : Kongres Partai Tulang Belulang


Konperensi adalah pertemuan sekelompok orang untuk membahas masalah penting . Konperensi studi pendalaman bahan misalnya sebagai masukan menjelang kongres . Contoh: Konperensi Meja Bundar, Konperensi Asia-Afrika

Simposium adalah ceramah oleh lebih dari satu orang penyaji.Masing-masing penceramah disebut sebagai pemrasaran, menyampaikan dulu kertas kerjanya, menyoroti suatu judul dari sudut tertentu. Disertai penyanggah utama, yg menyiapkan bahan tertulis, karena sebelumnya sudah saling kontak. Peserta lain bisa juga sebagai penyanggah. Kemudian pemrasaran mengajukan replik jawaban atas tanggapan para penyanggah

Lobbying adalah bagian tak resmi dari suatu forum persidangan tetapi diluar forum tersebut. . Semula terjadi di Lobby Hotel atau di Lobby balai pertemuan. Ada kaitannya dengan pokok yang sedang dibicarakan, clearance, pencairan atau bahkan “dagang sapi”. Mempunyai maksud mempengaruhi atau menolong pembicaraan di forum resmi.


Diskusi Panel adalah sekelompok kecil, misalnya 6 orang, mendiskusikan suatu masalah dihadapan suatu kelompok yang lebih besar yang mendengarkan dan mengikuti diskusi tersebut walau tidak terlibat langsung selama 15-40 menit, kemudian selama 20-60 menit hasil diskusi tersebut dibahas dalam pleno. Proses yang kedua tidak boleh mengulangi atau mementahkn proses yang pertama, sebaliknya proses yang kedua adalah pematangan. Kesimpulan tidak harus satu pendapat, pendapat dapat lebih dari satu asal cukup mendasar secara nalar

TEMA MAWAPRES UDINUS 2007

Dengan MAWAPRES Kita Kembangkan Soft Skills Mahasiswa
Demi terwujudnya Human Capital yang Cerdas dan Kompetitif
Untuk Daya Saing Bangsa


PENJABARAN.
Pengembangan soft skill digunakan sebagai wahana untuk membentuk sikap mental mahasiswa UDINUS serta memperluas cakrawala berfikir. Juga sebagai pengembangan kepribadian yang menjadi sumber nilai dan pedoman dalam mengantarkan pengembangan kepribadian mahasiswa UDINUS.
Dari pengembangan soft skill ini diharapkan terwujudnya Human Capital yang terbetuk dari proses olah rasa, pikir, raga dan kalbu yang terwujud dalam kecerdasan yang dimiliki, termasuk didalamnya adalah daya kritis, kreatif dan inovatif dan bisa menjadi modal untuk berkompetisi, tercermin dalam pribadi yang prestatif, sebagai wujud andilnya UDINUS didalam mencetak kader bangsa yang unggul berdaya saing di kancah Dunia internasional.

29 Januari, 2008

Secarik Motivasi : Bagaimana Menemukan Ketenangan

Coba anda lempar sebutir kerikil ke dalam telaga yang tenang. Berpusat daritempat jatuhnya kerikil itu akan tercipta sebuah riak gelombang yang mengalun ke penjuru telaga. Kini, bisakah anda menghentikan laju riakgelombang itu? Mungkin anda mencobanya dengan memasukkan telapak tangan andake dalam air. Atau, menghadangnya dengan ke dua belah kaki anda. Namun yangterjadi adalah semakin banyak anda melakukan sesuatu pada permukaan telaga,semakin banyak riak gelombang baru bermunculan. Satu-satunya cara menghentikan laju riak gelombang itu hanyalah dengan membiarkannya berhenti sendiri.
Demikian pula dengan ketenangan dan pikiran. Semakin keras anda melakukan sesuatu pada pikiran anda, semakin sulit anda mencapai ketenangan itu. Amati saja. Jangan tolak atau menghentikan riak pikiran anda. Biarkan pikiran berangsur-angsur tenang.
Ketenangan diri dimulai dari ketenangan pikiran; sedangkan ketenangan pikiran bermula dari ketenangan bernafas. Dalam nafas yang tenang temukan jiwa yang tenang.

PEMILIHAN PRESIDEN BEM UDINUS 2006/2007

Sebagai salahsatu agenda terbesar dalam rangka pergantian kepemimpinan dikalangan mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang, mulai tanggal 20-24 November 2006 dilaksanakan PEMIRA untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa serta Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UDINUS untuk masa bakti 2006/2007. Dari hasil penghitungan suara yang dilaksanakan pada tanggal 24 November 2006, terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden adalah Nazmi Desky dari Fkes dan M. Ridwan dari FE. Perolehan suara masing-masing pasangan calon adalah 183 suara untuk pasangan Nazmi Desky – M. Ridwan dan 179 suara untuk pasangan R Gesit Prasasti Alam-Setyonugroho dari total suara yang masuk sebanyak 409 suara. abstain 5 suara dan surat suara yang rusak berjumlah 42 surat suara. ”Presiden BEM terpilih akan resmi menggantikan presiden BEM 2005/2006 setelah pelantikan yang akan diadakan pada pertengahan bulan Desember 2006, pada saat Sidang Umum Keluarga Mahasiswa UDINUS” ungkap Presiden Mahasiswa Udinus masa bakti 2005/2006 Dede Solehudin. Dalam kesempatan tersebut Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Y. Tyas Catur Pramudi ,S.Si,M.Kom mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya PEMIRA 2006 secara aman, tertib dan damai. Kegiatan tersebut menjadi parameter dinamika kehidupan organisasi Mahasiswa dan merupakan wujud atmosfir demokrasi yang berprinsip pada ”Dari mahasiswa, oleh mahasiswa dan untuk mahasiswa”. .

Presma UDINUS Tahun ke Tahun

Siapa yang tidak bangga menjadi Presiden Mahasiswa, apalagi kampus UDINUS yang terkenal kampus besar dengan jumlah mahasiswa lebih dari 9 ribu. Tentu saja tidak mudah untuk menduduki kursi eksekutif tersebut, karena harus melalui proses panjang tahap demi tahap sampai dengan Pemilu Raya. Nah sudah selayaknya yang terpilih menjadi Presiden mendapatkan penghargaan tersendiri. Di UDINUS selama menjabat Presiden akan diberikan beasiswa bebas SPP. Gambar diatas adalah wajah Presma UDINUS 2006-2007, namanya Nazmi Desky, mahasiswa FKM yang jauh-jauh dari Aceh NAD untuk menimba Ilmu Kesehatan di UDINUS. Banyak prestasi yang sudah diraih di masa kepemimpinannya, sehingga civitas akademika UDINUS sangat bangga mempunyai Presma dengan senyum ramahnya dan berkepribadian, serta tidak diragukan lagi kecerdasannya, dengan prestasinya yang seambreg semisal juara 1 KTM 2006, Mawapres 2007, prestasi kepemimpinan dll.
Adapun daftar Presma dari tahun ke Tahun adalah:

Presiden I. Farid Ahmadi
NIM :
Tahun : 2002/2003

Presiden II. Bayu Aries
NIM : A11.1999.01138
Tahun : 2003/2004

Presiden III. Margriet Raintung
NIM : A11.2001.00960
Tahun : 2004/2005

Presiden IV. Dede Solehudin
NIM :
Tahun : 2005/2006

Presiden V. Nasmi Dezky
NIM :
Tahun :2006/2007

22 Januari, 2008

Analisis Kondisi Lingkungan

Bahan ini saya buat untuk LKMM tingkat dasar baik di Kopertis maupun di UDINUS.

I. PENDAHULUAN
Organisasi merupakan wadah kerja sama antar manusia yang mempunyai seperangkat ketentuan dan nilai-nilai yang dipakai sebagai aturan mainnya. Dengan demikian, seseorang yang hendak masuk dalam organisasi harus menerima dan taat pada aturan main tersebut. Aturan main dapat ditemui dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART). Apakah saudara pernah masuk dalam organisasi? Apakah saudara tahu aturan main dalam organisasi saudara? Dengan adanya aturan main yg ditaati maka dapat dibedakan antara tindakan pribadi dan organisasi. Karena tindakan anggota dalam melaksanakan suatu kegiatan merupakan pewujudan dari organisasi.

Jika saudara sekarang aktif diorganisasi dan sudah memahami aturan mainnya, maka saudara sudah mempunyai modal untuk pengembangan selanjutnya, dimana anda bisa terlibat didalam penyusunan program. Saudara bisa beradu argumen dengan kawan-kawan diorganisasi untuk bisa meng-gol-kan program yang saudara nili tepat sasaran. Nah supaya program-program yang diusulkan bisa tepat sasaran maka sudara harus mempunyai modal lagi, yaitu kemampuan saudara didalam menganalisis kondisi lingkungan, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal.

II. MELIHAT ORGANISASI SEBAGAI SUATU SISTEM
Penyusunan program harus didasarkan kepada analisis kondisi lingkungan, ini berarti bahwa suatu organisasi didalam menyusun suatu rencana program harus berdasarkan Input-Proses-Output. Hal ini menunjukan bahwa organisasi berada dalam suatu sistem. Oleh sebab itu dalam membuat suatu rencana harus menganalisa kemungkinan-kemungkinan yang bisa dijadikan masukan (Input) bagi organisasi, agar hasil (Output) yang diinginkan bisa tercapai. Kalu faktor-faktor ini diperhatikan maka saudara sudah mulai merencanakan sesuatu. Perancanaan program bertitik tolak dari dasar dan tujuan.

Untuk lebih memudahkan didalam memahami keterkaitan organisasi dan analisa kondisi lingkungan, baiklah saudara menyimak model dibawah ini.
Model diatas menunjukan ada dua sumber data/informasi yang bisa dijadikan bahan analisis yaitu data/informasi internal organisasi yang berasal dari elemen Input-Proses-Output dan data/informasi yang berasal dari lingkungan luar (External). Untuk lebih mudah memahami, elemen input dikaitkan dengan Sumber Daya Organisasi (SDM, Material, Uang dan Mesin) yang sebenarny semuanya itu berasal dari lingkungan luar. Sedangkan output adalah hasil yg dicapai didalam memproses Sumber Daya input organisasi tersebut. Jadi informasi dari internal, saudara harus mampu mengidentifikasi Sumberdaya yang dimiliki dalam organisasi saudara, bagaimana SDM-nya, kemampuan dana-nya, material yang dimiliki dan mesin yang akan membantu didalam melakukan proses kegiatan. Prediksi hasil juga diperlukan sehingga hasil bisa diukur standar pencapainya terutama hasil yang akan dikembalikan kepada lingkungan. Dan yang tidak kalah penting adalah masalah-masalah tidak tersetruktur yang dihasilkan oleh lingkungan luar. Untuk memperoleh data/informasi dari lingkungan luar, saudara memang harus pandai mengorek informasi dari lingkungan luar baik dengan konsultasi, interview, diskusi dan juga bisa diperoleh dengan literatur.


III. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN

Organisasi dibentuk bukan untuk formalitas belaka, melainkan keberadaannya diperuntukkan agar terjadi suatu kegiatan atau aktivitas. Didalam model sistem, aktivitas organisasi tercermin dalam elemen proses. Tanpa melakukan proses maka organisasi tidak kan menghasilkan apa-apa (Impoten, mandul).

Bagaimana agar organisasi bisa melakukan aktivitas? Ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu:
Planning
Programing
Budgeting

3.1. PLANNING
Tidak ada kegiatan yang begitusaja turun dari langit, atau kegiatan yang hanya didasarkan pada wangsit, egiatan harus ada perencanaan. Perencanaan pada hakekatnya merupakan tindakan atau usaha pengambilan keputusan dalam rangka pencapaian tujuan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang akan datang. Suatu rencana belum bisa dikatakan sebagai program apabil belum ada keputusan tentang itu. Pada tahap perencanaan gagasan yang dilontarkan masih bersifat sementara. Oleh sebab itu pada tahap ini adu argumentasi sangat gencar. Dalam hal ini saudara dituntut untuk bersikap dewasa, kritis, dedikatif dan konstruktif dalm memberikan sumbangan pemikiran. Ini penting karena kesalahan berpikir pada tahap ini menyebabkan tujuan kegiatan/organisasi tidak akan tercapai.

Oleh sebab itu alangkah baiknya jika perencanaan diletakkan pad alur pikir logis, agar program yang direncankan dapat dilihat kaitannya yang berdampak pada pencapaian tujuan organisasi. Adapun langkah-langkah yang bisa membantu adalah:
Terjemhkan tujuan organisasi menjadi strtegi dasar pengembangan program yang biasa disebut Kategori Program Utama (KPU)
saudara merumuskan program-program yg dilaksanakan, atau yang biasa disebut Program Utama(PU)
Dari program utama harus dirinci menjadi Program. Setiap program harus ada penjelasan program.

Jika langkah diatas sudah selesai berarti tahap perencanaan telah selesai. Untuk itu perlu disahkan sebagai program kerja. Setelah tahap pengesah, apapun yang terjadi semua anggota terikat dengan keputusan tersebut dan harus dijalankan, karena disitulh fungsi berorganisasi.


3.2. PROGRAMING

Asumsikan bahwa organisasi sudah mempunyai struktur program yg jelas, tibalah saatnya program-program tersebut untuk diorbitkan. Programing merupakan penerjemahans etiap program kedalam aksi-aksi yang nyata. Kalau berbicara mengenai aksi-aksi nyata, mempunyai arti bawa saudara harus berbicara mengenai proposal. Untuk itu perhatikan lgkah-langkah sebagai berikut:
Rumuskan tujuan suatu program. Cara perumusannya harus:
Jelas; dapat dimengerti maksudnya
Operasional; mengarah pada hal yang ingin dicapai
Specifik; mengarah pada satu aspek saja
Realistik; dapat dilaksanakan
Contoh:
Tujuan LKMM dasar adalah untuk membekali mahasiswa dengan dasar-dasar manajerial dan teknik-teknik organisasi sert motivasi untuk mengembangkan diri dan meningkatkan prestasi-------Tujuan yang tidak specifik
Tujuan LKMM dasar adalah meningkatkan pengetahuan mahasiswa dibidang organisasi----- Tujuan yang specifik
Tujuan diadakan pelatihan adalah untuk memperbaiki citra lembga kemahasiswaan----tujuan kurang jelas

2. Menetukan Kriteria
Pencapaian tujuan harus ditetapkan kriterianya. Misalny tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan mahasiswa dibidang organisasi dengan kriteria bahwa 40 mahasiswa lulus dalam LKMM dasar tersebut. Dengan demikian kesusksesan dan keberhasilan suatu kegiatn bukan didasarkan pada besar kecilnya kegiatan tersebut, meriah at tidaknya, melainkan melihat apakah kegiatan tersebut sesuai dengan tujuan yng diharapkan.

3. Identifikasi faktor
Identifikasi faktor-faktor X yang kemungkinn besar menjadi penghalng. Kegiatan apapun yang dilaksanakan selalu berkaitan dengan lingkungan sekitarnya. Ada faktor-faktor yang tidak bisa diubah oleh manusia yang bisa menjadi penghambat. Misalnya: Organisasi saudara akan melaksanakan kegiatan perayaan Valentin sebagai hari kasih sayang, dengan mengadakan pagelaran musik di lapangan kampus yang berada di tengah kampung. Untuk kegiatan tersebut saudara jngan hanya memikirkan siapa bintang tamunya, group band pengiring, perlu karcis atau tidak, sponsor dsb tetapi saudara perlu memikirkan faktor X misalnya tanggal 14 Pebruari adalah musim hujan. Siap yang bisa menghentikan hujan? Pawang, apakah saudara dan kawan-kawan yakin? Dan faktor lainnya perlu saudara perhitungkan misalnya sikap masyarakat terhadap perayaan valentin yang sebetulnya kopian dari budaya Amrik. Jangan-jangan sewaktu acara berlangsung, ada sekelompok masyarakat yang mendemo untuk dibubarkan.

Jika faktor-faktor X sudah saudara ketahui mak perlu dicari pemecahanya. Jika tidak cukup berpengalaman atau minim pengetahuan tentang hal itu, maka perlu mengundang orang-orang yang dianggap pakar dalam masalah kegiatan tersebut untuk hadir dalam rapat. Atau buat seminar, diskusi atau lokakarya.

4. Identifikasi fungsi penopang.
Suatu kegiatan jelas mempunyai arah dan ssaran. Suatu kegiatan yang bersifat sistemik selalu terkait dengan sistem yang lain. Keterkaitn tersebut merupakan fungsi penopang. Misalnya saudara dipercaya olehpihak akademik untuk mengadakan acara inagorasi. Saudara harus memikirkan agar mahasiswa baru banyak yang datang pada acara tersebut, dan juga agar UKM-UKM juga aktif terlibat didalam penyelenggaraan acara tersebut. Mahasiswa baru banyak yang ikut jika ada penopang misalnya pembagian sertifikat atau bahkan perkuliahan diliburkan.
3.3. BUDGETING
Anggaran penting anda analisis, terutama sisi debet dan kredit. Penjabarn kegiatan menjadi anggaran harus juga memperhitungkan faktor X (dalam hal ini harga dipasar berkaitan dengan kenaikan harga BBM, dll). Sedangkan pada sisi debet perlu memperhitungk sumber-sumber masukan utam dari mana. Kalau tidak mencukupi, maka saudara harus meng-inventarisir kemungkinan-kemungkinan yang bisa menjadi sumber pemasukan.

Pada masa sekrang ini, pada umumnya kendala utama adalah dana yang kurang. Untuk mengatasi hal tersebut, maka harus ada prioritas program. Dari program yang ada program mana yang paling relevan dilaksanakan.

Setelah ketiga hal dilaksanakan maka kegiatan harus dijabarkan kedalam satuan waktu, dari tahap perencanaan sampai pada tahap pelaporan. Penjabaran ini disebut jalur kritis.

IV. PENUTUP

Pikirkan secara mtang, diatas meja bukan di lapangan, maksudnya segala permasalah, faktor penghambat dan pendorong dibicarakan, didebatkan diatas meja untuk membuat konsep kegiatan, sehingga jika terjadi permasalah dilapangan mudah untuk diatasi. Diatas meja inilah anda bisa menganalisis kondisi lingkungan baik internal maupun lingkungan eksternal. Yang terutama dipikirkan didalam kegiatan adalah pencapaian tujuan kegiatan. Jangan sampai apa yang sudah direncanakan secara baik ternyata pelaksanaannya kacau balau, hanya disebabkan oleh kesalahan dalam melakukan analisa kondisi lingkungan
.