Sumpah adalah suatu pernyataan spiritual untuk konsistensi terhadap suatu tekad. Dan sumpah ini memberikan energi spiritual atau roh atau semangat untuk melakukan sesuatu untuk mencapai sesuatu.
Sumpah Pemuda yang bertekad berbangsa satu, bertanah air satu dan berbahasa satu yaitu Indonesia, menjadi energi nasionalis pribumi yang memberikan kesadaran keberagaman yang saling menguatkan, atau kekuatan dalam keberagaman.
Bagaimana dengan Pemuda yang bersumpah pada jaman sekarang? Masihkan sebatas sumpah serapah, atau sumpah gombal terhadap pacar? Sudahkan Pemuda jaman sekarang menemukan nilai spiritualitas suatu sumpah untuk berbangsa dan berbangsa dalam keanekaragaman baik agama, suku bangsa dan bahasa? Apakah kita sudah tergiring dalam semangat primodialisme dan sektarianisme, bahkan mungkin semangat materialisme atau hendonisme?
Kadang kita tidak merasakan secara sadar bahwa primodialisme dan sektarianisme semakin melilit kita dalam melihat berbagai masalah berbangsa dan bernegara, dan semangat inipun secara tidak sadar ditularkan ke orang lain. Lihat akhir-akhir ini Rancangan Undang-undang cenderung tidak bernuansa keberagaman, tetapi cenderung ada pesan tersembunyi untuk kepentingan kelompok atau golongan tertentu. Dengan cara inilah kita memaknai nilai Spiritual Sumpah Pemuda?
29 Oktober, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar